Nama : Yopi Pilawan DYNAMIC ROUTING RIP No. Jobsheet : 04
Kelas : XII TKJ 4 Hari/Tgl : 2 Sept 2014
Jurusan: TKJ Nilai :
Landasan Teori
Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut:
Distance Vector
Link-state
Routing distance voctor bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.
Gambar 1 Klasifikasi Routing Protokol
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin tabel routing dari router ke router. Perubahan tabel routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford.
Setiap router menerima tabel routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.
Gambar 2 Konsep Distance Vector
Router B menerima informasi dari router A. router B menambahkan nomor distance vector, seperti jumlah hop. Jumlah ini menambahkan distance vector. Router B melewatkan tabel routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu router C. Proses ini akan terus berlangsung untuk semua router.
Algoritma ini mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki database informasi mengenai topologi jaringan. Bagaimanapun, algoritma distance vector tidak mengijinkan router untuk mengetahui secara pasti topologi internetwork kaena hanya melihat router-router tetangganya.
Setiap router yang menggunakan distance vector pertamakali mengidentifikasi router-router tatangganya. Interface yamg terhubung langsung ke router tetangganya mempunyai distance 0. Router yang menerapkan distance vector dapat menentukan jalur terbaik untuk menuju ke jaringan tujuan berdasarkan informasi yang diterima dari tetangganya. Router A mempelajari jaringan lain berdasarkan informasi yang diterima dari router D. masing-masing router lain menambahkan dalam table routingnya yang mempunyai akumulasi distance vector untuk melihat sejauh mana jaringan yang akan dituju. Seperti yang dijelaskan oleh gambar berikut ini:
Gambar 3 Jaringan Distance Vector yang Konvergen
Update table routing terjadi ketika terjadi perubahan topologi jaringan. Sama dengan proses discovery, proses update perubahan topologi step-by step dari router ke router.
Untuk mengetahui tabel routing di masing masing router dapat di gunakan perintah show ip route. Seperti contoh konfigurasi di bawah ini:
Gambar 4 Konfigurasi Jaringan
Setting kabel serial interface
Tentukan dahulu yang mana DTE dan DCE. Lihat gambar berikut:
Gambar 5 DCE dan DTE Cable
Atau juga bisa di cek dengan perintah (dalam hal ini pada R1)
Router # show controllers serial0/1/0
. . . . . .
V.35 DCE Cable
. . . . . .
Setelah itu setting IP Addess dan berikan Clock Rate hanya pada DCE Cable yang akan memberikan clocking signal.
Router # configure terminal
Router (config) # interface serial0/1/0
Router (config-if) # ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router (config-if) # clock rate 64000
Router (config-if) # no shutdown
Settting Router RIP
Untuk setting pada konfigurasi berbasis routing rip, maka yang dimasukan hanya jaringan yang terhubung langsung, misal pada R1, yang dimasukan adalah jaringan 192.168.1.0/24 dan 192.168.2.0/24
Router # configure terminal
Router (config) # router rip
Router (config-router) # network 192.168.1.0
Router (config-router) # network 192.168.2.0
Router (config-router) # exit
Untuk mengecek konfigurasi yang telah dibuat, dan menguji apakah semua router sudah dalam keadaan konvergan, maka dapat di cek sebagai berikut:
Keterangan:
R : menggunakan routing protocol rip.
Untuk menuju ke jaringan 192.168.4.0/24 dapat melalui gateway 192.168.2.2 dengan jumlah hop 1 (dari 120/1)
Untuk menuju ke jaringan 192.168.6.0/24 dapat melalui gateway 192.168.2.2 dengan jumlah hop 2 (dari 120/2)
Peralatan dan Bahan
Sebuah Laptop
Aplikasi Cisco Packet Tracer
Mouse USB
Topologi
Langkah Kerja
Langkah Konfigurasi Routing Rip
Konfigurasi Router Kel. 1 :
Klik Router3 > Cli > Enter > Ketikan Perintah Seperti Pada Gambar :
Konfigurasi Router Kel. 2 :
Klik Router5 > Cli > Enter > Ketikan Perintah Seperti Pada Gambar :
Konfigurasi Router Kel. 3 :
Klik Router4 > Cli > Enter > Ketikan Perintah Seperti Pada Gambar :
Konfigurasi Router Kel. 4 :
Klik Router6 > Cli > Enter > Ketikan Perintah Seperti Pada Gambar :
Langkah Analisa
Hasil Ip Interfaces & Ip Route Pada Kelompok 1 :
Hasil Ip Interfaces & Ip Route Pada Kelompok 2 :
Hasil Ip Interfaces & Ip Route Pada Kelompok 3 :
Hasil Ip Interfaces & Ip Route Pada Kelompok 4 :
Kesimpulan
Dalam Konfigurasi Routing Rip Ini Memang Lebih Mudah Dibandingkan Dengan Static Routing. Akan Teteapi Kita Juga Harus Tetap Berhati-Hati Saat Memasukan Networknya. Supaya Memudahkan Dalam Proses Routing.